Minggu, 19 Februari 2012

Berkawan Pujangga


Malam itu kita sama-sama melihat bulan
Aku menatapnya lekat penuh kekaguman
Engkau menatapnya dalam penuh pengakuan
Tak kusangka kawan, sinar purnamanya terangi hatimu
Hati yang meremang penuh gundah
Engkau yang dilanda rindu karena cinta
Sebuah puisi tercipta dari hatimu
Entah untuk siapa kau persembahkan
Hanya wajahmu yang memerah menggelikan hatiku
Dasar pujangga!
Rasa hatimu mengalir rapi
Rindu dan cintamu terangkai indah
Bagaimana engkau melakukan itu?
Sudahlah…
Engkau memang pujangga
Sungguh aku bangga berkawan pujangga

(Sidoarjo, 20 Agustus ’08)


            Puisi ini aku tulis dalam perjalanan pulang dari Jogjakarta bersama saudara-saudaraku JPers Surabaya. Namun dalam menulis ini aku terinspirasi oleh Mz Kohan, kakakku yang baik, ketika kami sama-sama memandang purnama yang mengiringi laju bus yang membawa kami menuju kota tercinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar